SUARABMI.COM - Baru-baru ini, Democratic Progressive Party (DPP) bertekad untuk menghapus tujuh hari libur nasional semua buruh.
Jika tujuh hari libur nasional dihilangkan, pekerja migran yang berada di bawah Undang-Undang Standar Tenaga Kerja: pembantu keperawatan, pekerja pabrik, pekerja konstruksi, nelayan, akan sangat terpengaruh terkait hari libur, jam kerja dan upah lembur.
Migrants Empowerment Network in Taiwan (MENT) berencana mengadakan seminar, atau pembicaraan dengan kalangan TKA dari berbagai negara tentang bagaimana rencana penghapusan tujuh hari libur nasional ini yang akan berpengaruh terhadap hak-hak pekerja migran.
[ads-post]
Silakan berbagi informasi ini, untuk seluruh TKA di Taiwan.
Recently, the DPP is determined to cut seven national holidays of all labors.
If seven national holidays were cut, migrant workers who is under Labor Standard Law (including: nursing aide, factory worker, construction worker, fisherman) will be greatly affected (day-off , working time and overtime payment)!
MENT plans several lectures for migrant workers (for different languages), and each one will tell how DPP's cutting seven national holidays policy will influence migrant workers' right. Please share the picture, let more migrant workers know this information.
For more information please call the telephone number in the photo.
Sumber: TIWA
Artikel keren lainnya:
Belum ada tanggapan untuk "Partai Democratic Taiwan Usulkan Hapus 7 Hari Libur Bagi Tenaga Kerja Asing"
Posting Komentar